Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Jadikan Pelajaran! Seorang Bidan Rumah Sakit di Medan Dipecat gegara Remehkan Pasien














Jadikan Pelajaran, Khususnya yang Bekerja dalam Pelayanan Masyarakat! Seorang Bidan Rumah Sakit di Medan Dipecat gegara Remehkan Pasien

Selamat hari ini agan dan sista kaskuser semuanya di manapun anda berada, semoga baik-baik saja keadaan sampai kapanpun harapannya!

Bertindak atau bertingkah laku yang benar sepertinya sebuah keharusan ya gansist, walaupun kita pada suatu waktu mungkin kehilangan kontrol diri namun mengusahakan bertingkah laku baik tentu membawa banyak manfaat. Apalagi di zaman sekarang, yang semua informasi bisa terkuak dengan cepat.

Sebenarnya sama saja dengan zaman dahulu, jika kita berbuat yang dipandang meresahkan maka bakal berimbas ke yang lain semisal ke tempat kerja kita. Tapi nggak terlalu mudah kecuali jika kesalahan kita sangat terang benderang, lain dengan sekarang dengan adanya internet, kesalahan kecil saja bisa terungkap apalagi tindakan yang dikategorikan sebuah kesalahan yang besar dan tidak baik.

Kemarin baru saja terjadi sebuah kisah viral akan gerombolan wanita tertawakan ibu-ibu yang sedang lihat poster di bioskop dan yang bersangkutan kena imbas dari perbuatannya, sekarang kembali terjadi. Seorang bidan diduga telah berbuat yang tidak baik keatas pasien yang mendatangi rumah sakit, dari kabar terbaru diberitakan jika pihak rumah sakit pun telah memberhentikan bidan tersebut.


Quote:





Kronologi kejadian tanggal 9 Mei 2024 pukul 17.30 WIB, Rames datang ke Rumah Sakit Sri Ratu Medan dengan diantar teman-temannya yang salah satunya adalah Aleh seorang TikToker. Namun baru mereka buka pintu langsung dapat teguran keras dan tidak mengenakan.

"Ngapain kalian masuk sini ?"

"Mau cek kesehatan Rames," jawab Aleh

"Gak bisa, gak ada dokter juga," kembali mereka menjawabnya dengan ketus, Aleh sekali lagi minta dipanggilkan dokter, tapi mereka malah mempertanyakan siapa yang akan membayar biaya berobat Rames.

"Ini siapa yang bayar?" tanya bidan.

Ungkapan itu langsung dijawab teman-teman Aleh yang kebingungan atas kenapa dia harus mempertanyakan tentang siapa yang akan membayar biaya pengobatan Rames, setelah itu Aleh dan kawan-kawannya pun beranjak pergi mencari rumah sakit lain untuk mengobati Rames.

Akibat dari tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh bidan tersebut, ia akhirnya dipecat dari Rumah Sakit Sri Ratu Medan. Langkah ini diambil sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, yang dianggap merusak reputasi rumah sakit. Selain itu, tindakan tersebut juga bertentangan dengan kode etik pelayanan kesehatan yang seharusnya mengutamakan kesopanan dan menghargai setiap pasien yang datang.


Quote:





Adapun penuturan dari bidan M akan kejadian ini, selain meminta maaf atas perbuatannya, dia pun menerangkan kejadian tersebut. Diketahui gerombolan itu ada 5 orang yang datang ke RSU Sri Ratu Medan dengan sengaja merekam situasi di rumah sakit, yang dibawa gerombolan tersebut adalah Rames yang diketahui merupakan seorang yang sering tidur didepan halaman rumah sakit.

Adapun tentang pertanyaan 'siapa yang bayar' yang dianggap menghina itu menurut M pertanyaan itu merujuk pada standar prosedur pendaftaran rumah sakit, yaitu memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pasien.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi tenaga medis untuk selalu menjaga etika dan profesionalisme dalam melayani pasien. Setiap pasien memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan layanan yang menghormati. Pelanggaran seperti ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditindaklanjuti agar tidak merugikan pasien dan mencoreng citra profesi tenaga medis.

Pihak rumah sakit telah mengambil tindakan tegas terhadap bidan yang melakukan tindakan tidak pantas tersebut. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tetap mengutamakan etika dan kualitas pelayanan dalam bidang kesehatan. Pasien adalah prioritas utama, dan setiap pasien harus diperlakukan dengan hormat dan kehangatan.

Sebagai pelajaran untuk kita ya gansist, khususnya yang bekerja di pelayanan masyarakat. Dari ungkapan diatas kemungkinan sang perawat tersebut sudah mengetahui jelas siapa pasien, atau malah sudah merasa kalau si pembawa pasien yang diketahui adalah ODGJ ini hanyalah gerombolan para pemuda yang diduganya untuk sekedar buat konten semata.

Namun mau itu hanyalah dimaksud untuk sebuah konten atau memang beneran, seharusnya yang bersangkutan bisa menjaga sikapnya sebagai tenaga kesehatan profesional. Apalagi mengingat di zaman sekarang yang sepertinya seakan kelihatan lembek banget, kata ibu saya yang pensiun guru SD pernah ngomong, siswa itu kalau nggak dimarahin dan diomelin nggak bakal tertib apalagi pinter, tapi coba kalau diimplementasikan sekarang.

Sudah nggak zamannya lagi siswa duduk di bangku paling belakang tapi ngobrol mulu sama temannya saat jam pelajaran, tiba-tiba langsung dilempar penghapus kayu oleh gurunya.emoticon-Big Grin


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2
simsol...Avatar border
bayi.kafirAvatar border
ardjoenalaraAvatar border
ardjoenalara dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.6K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan